Edy Rahmayadi Cup

Diprotes Lawan, PSMS U-15 Terancam Diskualifikasi

BD - Manajer Deliserdang I, Nirwanto mengatakan pihaknya akan menyelidiki serius bukti terkait dugaan pemalsuan data yang dilakukan PSMS U-15 terhadap salah satu pemainnya dalam turnamen sepakbola U-15 bertajuk Edy Rahmayadi Cup 2016. 

"Besok (hari ini) kami akan layangkan protes tertulis kepada panitia. Pasalnya kami masih meragukan keaslian kartu keluarga si pemain tersebut," ucapnya kepada Boladoang di Medan, Senin (14/11).

Menurut Nirwanto, NIK dari kartu keluarga (KK) pemain atas nama Wahyu Darma berbeda dengan tanggal lahirnya.

Hal tersebut membuat pihaknya terus mencari bukti lain agar tidak mencemari turnamen yang digadang sebagai wujud pembinaan pesepakbola di Sumut itu.

"Pastinya kami belum puas, karena NIK kan gak bisa dipalsukan di KK. Bukan perkara menang atau kalau, tapi ini kan untuk pembinaan pemain muda jadi jangan sampai tercederai. Andai terbukti, sesuai peraturan pertandingan khusus (PPK) pastinya tim harus diskualifikasi," tambah dia.

Hal berbeda sebelumnya diterangkan oleh panitia Edy Rahmayadi Cup. Doli Siregar dan Julius Raja mengakui pihaknya sudah bertemu dengan tim Deliserdang I untuk menunjukkan bukti-bukti yang ada, termasuk kartu keluarga (KK), kartu pelajar, raport sekolah, akte lahir, ijazah SD.

"Mereka sudah puas dan menerima dari hasil pertemuan tadi, bahwa tak ada bukti yang mengatakan pemain yang dimaksud melewati batas umur. Namun persoalan KK yang salah karena memang NIK nya agak lain. Tapi sudah kami cocokkan dengan yang lainnya, dan hasilnya jelas tidak salah," ungkapnya.

"Turnamen ini tujuannya mencari pemain berbakat. Kalau kita sendiri penyelenggara kan gak mungkin melakukan itu," tutupnya. 

Sebelumnya PSMS U-15 bertemu dengan Deliserdang I di laga terakhir penyisihan grup. Usai laga yang dimenangkan PSMS U-15 dengan skor 5-0, tim lawan melakukan protes terhadap 3 pemain PSMS U-15 yang diduga melakukan pencurian umur, antara lain Wahyu Darma, Muklis dan David Maulana.

Berita Terkait