
Liga 3 Sumut Ricuh, Medan Utama Protes Keras Wasit
BD - PS Keluarga USU memastikan kemenangan 2-1 atas Medan Utama di Stadion USU dalam lanjutan Liga 3 Sumut, Senin (14/8).
Meski demikian, pertandingan tersebut sejatinya berakhir ricuh. Medan Utama merasa dicurangi oleh Wasit Eka Prasatya saat laga memasuki menit 85 dengan skor 2-1 untuk PS Keluarga USU.
Medan Utama melakukan protes terhadap wasit karena tidak mendapat hadiah penalti. Pasalnya seorang pemain PSK USU melakukan handsball di kotak terlarang.
Tak terima keputusan wasit, Medan sempat tak mau melanjutkan permainan. Beberapa suporter juga terlihat masuk ke lapangan, sehingga wasit harus diamankan oleh panpel.
"Jelas kita dirugikan, banyak keputusan wasit yang memihak tuan rumah. Apalagi gol pertama juga offside. Ini udah jelas-jelas handsball, kenapa tidak penalti? Asprov harus bijaksana lagi dalam memilih wasit, kalau tidak banyak yang dirugikan" ucap Pelatih Medan Utama, Edi Junaidi kepada Boladoang.
Sementara Ketua Medan Utama, Ahmad Untung Lubis SSos MM mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. "Tapi kami coba profesional saja, artinya kami sebenarnya mau lanjutkan permainan. Tapi dari panpel mungkin wasit tidak bersedia, karena alasan keamanan dan katanya sudah gelap," katanya.
"Kalau untuk protes, saya rasa tidak perlu. Hasilnya tidak ada, karena protes pasti tidak diperhatikan. Saya sudah lama bina bola, sering lah kejadian seperti ini jadi tak ada guna kalau protes," jelasnya.
Sebelumnya dalam pertandingan tersebut, PS Keluarga USU memimpin dengan skor 2-1. PSK USU memimpin lebih dulu lewat gol Ardy Putra menit 26 di babak pertama.
Babak kedua berjalan lebih alot. Guyuran hujan membuat laga dalam tensi lebih tinggi. USU sempat memperlebar skor lewat gol Edi Safrizal menit 67. Medan Utama mampu memperkecil kedudukan lewat gol penalti Romy A menit 82.
Pertandingan terhenti saat memasuki menit 85. Tim Medan Utama melakukan protes keras kepada wasit yang mengakibatkan kericuhan. Selanjutnya, wakil kedua tim dipanggil pengawas pertandingan. Hasilnya laga tidak dilanjutkan karena alasan keamanan dan berakhir untuk kemenangan PSK USU.
Pelatih PS Keluarga USU, Sabda Lumbantoruan mengaku pertandingan cukup ketat dan para pemain bermain dalam emosi cukup tinggi. "Kalau untuk wasit, saya rasa sudah maksimal dan cukup adil," jelasnya.
Berita Terkait
Dua Pemain Muda Arema Ini Bertekad Tembus Timnas
Ini Tujuan Utama Juventus Musim Ini
Rating Rendah, Stiker Chelsea Protes Game FIFA 17
Ini Alasan Utama Bravo Gabung City
Atletico Pesaing Utama Barcelona Juara La Liga Musim Ini
Tim Sepakbola Sumut Diteriaki dengan Sebutan Kainlap
Lawan Atletico, Messi Diduga Cedera
Sejarah, Pemain Pertama Kena Kartu Merah karena Rekaman
Lallana Sedang Memetik Hasil Kerja Kerasnya