Pemain PSIM Yogyakarta Hajar Wartawan dan Pemain
HISYAM TOLLE

Pemain PSIM Yogyakarta Hajar Wartawan dan Pemain

BD - Prilaku brutal dan biadab ditunjukkan pemain PSIM Yogyakarta, Achmad Hisyam Tolle, 25, kala timnya ditekuk Persis Solo pada pekan pamungkas Liga 2, Wilayah Timur, Senin (21/10).

Bek kelahiran Makassar ini mengamuk membabi buta dengan melancarkan tendangan kungfu ke arah pemain Persis, M Shulton Fajar, di penghujung laga yang sontak membuat kericuhan pecah.

Tolle yang kala itu sudah bertelanjang dada usai diusir wasit karena kartu merah, menerjang Shulton yang tengah berdiri di pinggir lapangan.

Suporter yang hadir di Stadion Mandala Krida menjadi terpancing. Mereka mulai melempari bench Persis dengan berbagai benda serta ikut masuk ke dalam lapangan sehingga menambah kacau situasi saat itu. 

Kebrutalan eks pemain PSM Makassar, Makassar United, Persebaya Surabaya, Borneo FC, Sriwijaya FC dan Persiba Balikpapan ini tak berhenti di sini.

Tolle -bak kesetanan, mengejar Guntur Aga Putra, pewarta foto Harian Radar Jogja dan memukul bagian tengkuk karena berusaha mengabadikan aksi brutalnya. 

Ia memotret dari sisi utara stadion, lantas beringsut ke sisi barat lapangan setelah melihat penonton turun dari tribun. Guntur sempat berada di belakang barisan polisi lantas bergerak memilih mendekat mobil pemadam. Kondisi mulai chaos, ketika gas air mata mulai ditembakkan. 

Guntur juga mengatakan menerima intimidasi. “Ada yang mencekik dari belakang, dan saya dipukuli. Saya sempat diminta hapus foto, tetapi tidak saya hapus,” katanya.

Namun, Guntur tak ingin membawa kasusnya ke ranah hukum, kendati dirinya amat menyayangkan kejadian yang menimpanya itu. Padahal, kata Guntur, ia bekerja berdasar prinsip jurnalistik dan ada kode etik, serta dilindungi hukum.

Dari press release Aliansi Jurnalis Independen (AJI) hari ini yang diterima redaksi Boladoangselain Guntur, intimidasi juga menimpa jurnalis foto dari Goal Indonesia bernama Budi Cahyono. Ia mengalami intimidasi ketika mengambil gambar saat peristiwa ricuh antara pemain PSIM dan PERSIS terjadi di lapangan.

Tolle langsung menghampiri dan meminta foto-foto dirinya segera dihapus. Intimidasi pun dilakukan di pinggir lapangan terhadap sang jurnalis.

Rekaman yang memperlihatkan aksi-aksi Tolle, beredar luas dan menjadi viral di kalangan pecinta sepakbola tanah air.

Sanksi berat dari Komite Disiplin PSSI tinggal menunggu waktu bagi Tolle yang bukan kali ini saja berulah. Pada 16 Agustus 2016, pada partai uji antara timnya melawan tim PON Sulsel, dirinya yang kala itu membela PSM memukul Irfan Arfandi yang membuat pelatih Rene Alberts tak habis pikir. 

“Sikap Tolle pada laga ini sangat tidak bagus dan saya sangat kecewa dengan tindakan yang memukul pemain lawan. Apalagi hanya pertandingan uji coba,” bilang Robert, yang merupakan juru taktik PSM saat itu.

Pada 2014, kala masih membela Persebaya Surabaya (Bhayangkara FC), Tolle juga pernah ribut dengan rekan setimnya, Alfin Tuasalamony dan Manahati Lestusen saat gim internal melawan Persebaya U-21 di Lapangan Brigif 1, Gedangan, Sidoarjo.

Kejadian bermula saat Tolle berbenturan dengan Alfin. Saat keduanya bersitegang, Manahati yang merupakan teman dekat Alfin ikut terpancing. Ketiganya kemudian ditegur dan disanksi oleh coach Rahmad Darmawah.

Tidak cukup sampai di sini track record buruknya. Saat membela PSS Sleman, kontraknya pernah diputus di tengah jalan pada Agustus 2018 karena dianggap gagal mengontrol emosi oleh pelatih Seto Nurdiantoro.

Tolle.. Tolle..

 

Berita Terkait