Penjaga Gawang Selalu Jadi Korban

BD – Essam El Hadary, kiper tim nasional Mesir siap menjadi pemain tertua dalam sejarah Piala Dunia. Dia sudah melewati banyak hal di lapangan hijau.

El Hadary memulai debutnya pada 1996. Dia telah hidup dengan berbagai kemajuan teknologi di lapangan hijau. Salah satu yang selalu menjadi topik menarik diantara penjaga gawang adalah bola. Ini juga menjadi isu di Piala Dunia 2018 Rusia.

Telstar 18 memang belum mencapai tingkat histeria Jabulani. Tetapi bola ini sukses membuat kiper menggerutu. Penjaga gawang selalu menjadi korban FIFA.

“Ya, kami adalah korban FIFA dan sepakbola yang terus berkembang. Setiap empat tahun ada bola baru,” ungkap El Hadary.

“Sepakbola mungkin lebih diterima oleh para pemain daripada penjaga gawang. Kadang-kadang ada masalah dan kiper selalu jadi korban. Setiap ada bola baru, kami harus berlatih lebih banyak. Bola ini memiliki beberapa masalah tetapi semua kiper menghadapi masalah itu,” lanjutnya.

“Mungkin bola-bola itu tidak selalu berkualitas baik atau bisa diterima penjaga gawang. Tetapi sebagai penjaga gawang, kami harus siap,” tambahnya.

Keluhan yang sama juga diutarakan kiper tuan rumah, Igor Akinfeev. Namun Piala Dunia sedang berjalan dan mereka tak bisa berbuat banyak.

“Saya tahu apa yang anda bicarakan. Ada banyak kritik terhadap bola ini. Tetapi kami tidak dapat mengubah apa pun sekarang,” terang Akinfeev.

“Ada sponsor yang membawa bola untuk turnamen ini. Kami harus menjaga bola, kami harus membuatnya menempel di telapak tangan kami. Teknologi meningkat. Pemain mencetak gol dari jarak 40 meter. Bola adalah bola, apa yang bisa saya katakan,” tambahnya.

Sebelum Piala Dunia 2018 dimulai, Telstar 18 memang banyak dikritik. David de Gea, Marc-Andre ter Stegen, dan Pepe Reina menyerukan agar bola tersebut bisa diubah.

“Ini benar-benar aneh. Ini bisa dibuat jauh lebih baik,” kata De Gea ketika itu.

Berita Terkait