Persebaya Resmi Seret Jawa Pos Ke Meja Hijau

Persebaya Resmi Seret Jawa Pos Ke Meja Hijau

BD - Artikel berjudul “Green Force Pun Terseret” yang dipublikasikan Jawa Pos berbuntut panjang. Hari ini Persebaya resmi membuat laporan kepada Polrestabes Surabaya atas dugaan pencemaran nama baik yang dituduhkan dalam artikel tersebut.

Dalam berita yang terbit pada Minggu (6/1) lalu Bajul Ijo serta dua pentolannya, Cholid Ghoromah dan  Chairul Basalamah disebut ‘menjual’ pertandingan kontra Kalteng Putra pada Liga 2 12 Oktober 2017 lalu. Didalamnya disebutkan juga ketiga pihak ini melakukan kong kalikong dengan kunci utama macth fixing di Indonesia, Vigit Waluyo.

Tak terima dengan pemberitaan tersebut, baik Persebaya, Cholid dan Chairul kompak mengajukan gugatan kepada Jawa Pos selaku media penerbit dan juga pihak yang paling bertanggung jawab. Ketiganya merasa difitnah dan dirugikan atas pemberitaan miring tersebut.

”Kami melaporkan Jawa Pos atas dugaan pencemaran nama baik sesuai dengan UU ITE dan KUHP. Hal ini terkait pemberitaan Minggu lalu. Ini adalah upaya kami untuk mencari keadilan,” kata pengacara Persebaya Yusron Marzuki SH, MH.

Chairul menegaskan kala itu tidak ada rekayasa yang terjadi dan murni karena faktor ‘bola itu bundar’. Eks manajer Persebaya tersebut justru menyebut pemberitaan tersebut sangat kejam mengingat situasi berat yang dihadapi Alfredo Vera, pelatih yang menjabat saat pertandingan tersebut.

”Situasi Persebaya ketika itu memang sedang berat. Putra pelatih Alfredo Vera kritis di rumah sakit. Lalu dua hari setelah pertandingan meninggal. Betapa kejam pemberitaan ini, menyebut nama saya seperti itu,” ujar Chairul.

Senada dengan Chairul, Chalid juga membatah kutipan berita yang menyebutkan adanya keterlibatan dirinya. Ia mengatakan eksistensinya di Persebaya hanya sebatas kompetisi internal dan tim amatir. Sedangkan untuk tim utama ia sudah lama tak campur tangan.

Sedangkan Candra Wahyudi sebagai perwakilan Persebaya juga bereaksi keras. Chandra yang kala itu menjadi direktur tim mengakui kekalahan Bajul ijo adalah hal yang janggal. Pasalnya Persebaya yang mendominasi pertandingan justru harus menudulang kekalahan. Namun ia membatah adanya pengaturan skor disana. Kekalahan tersebut murni buah dari menurunya fokus Persebaya.

“Persebaya tidak pernah meminta pemain atau siapa pun untuk mengalah dalam pertandingan melawan Kalteng Putra. Kita mendominasi pertandingan dan menciptakan banyak peluang. Namun, tidak berbuah gol. Sebaliknya, Kalteng Putra  menciptakan gol melalui serangan balik,” jelas pria yang menjabat sebagai Manajer Persebaya tersebut. 

Berita Terkait