Ratu Tisha: Dari ITB ke Panggung Sepakbola Nasional

Ratu Tisha: Dari ITB ke Panggung Sepakbola Nasional

BD - Sampai dengan 2015, tak banyak yang mengenal sosok yang satu ini. Setahun kemudian tepatnya 2016, publik sepak bola dibuat terkejut ketika dia menduduki kursi panas: direktur PT Gelora Trisula Semesta (GTS), operator Torabika Soccer Championship (TSC).

Lompatan karir Ratu Tisha Destria tak berhenti di sini. Tak lama berselang, Ratu didapuk mengisi posisi Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang notabene merupakan operator Liga 1 dan 2, kompetisi resmi tanah air yang bergulir pertengahan tahun ini.

CV-nya selama dua kali menjadi direktur operator liga ternyata membuat Ketua PSSI Edy Rahmayadi 'kepincut'.

Jenderal bintang tiga ini-pun menunjuknya untuk mengisi posisi yang lebih penting lagi: Sekjen PSSI!

Ratu menggantikan Ade Wellington yang 'mengundurkan diri' (dimundurkan?) beberapa saat lalu sebelum lebaran.

Meski baru berusia 32 tahun dan berasal dari kalangan kaum hawa, namun wawasan dan pengalaman Ratu tidak dapat dikesampingkan begitu saja.

Jebolan ITB ini sempat mengikuti FIFA Master di Eropa. Dia juga menjadi dedengkot bagi Labbola, yang merupakan wadah bagi pencatatan statistik di pertandingan bola maupun individu pemain.

Cara komunikasi dan pendekatan yang baik dianggap oleh sebagian kalangan merupakan modal berharganya dalam menyelesaikan setiap masalah dan tantangan yang bakal menghaampiri PSSI di kemudian hari.

Kita tunggu sepak terjang Ratu dalam menghadapi terjangan badai di organisasi sepak bola paling raksasa di Indonesia ini.

Mampukah dia menyelesaikan masalah yang sudah menahun bertumpuk? Layaknya semboyan Perum Pegadaian, mampukah dia menyelesaikan masalah tanpa masalah?

 

Berita Terkait