WC Qualification Asia

Satu Poin Berharga di Antara Perang

BD - Entah bahasa apa yang akan kita keluarkan untuk tim nasional (timnas) Syria atau Suriah. Negara yang saat ini tengah dilanda konflik dengan berkuasanya ISIS di negara tersebut. 

Keadaan tersebut tidak membuat anak-anak Syria berhenti untuk bermain bola dan mewujudkan mimpi mereka bisa ikut berpartisipasi Piala Dunia 2018 Russia.

Selain untuk bebas dari keadaan perang yang berkelanjutan di negara mereka. Saat ini Syria tengah berjuang untuk bisa masuk Piala Dunia. Berada di Grup A untuk babak kualifikasi zona Asia.

Syria berada satu grup dengan negara kuat Asia lainnya seperti Uzbekistan, Iran, Korea Selatan, China dan Qatar tidak membuat mereka mundur untuk bisa lolos dan tampil diajang bergengsi empat tahunan tersebut.

Pada Selasa (6/9) mereka menjamu negara kuat Korea Selatan (Korsel) dan berhasil memetik satu poin, modal yang sangat berharga untuk bisa melanjutkan mimpi mereka ke Piala Dunia.

Seperti yang sudah kita ketahui, Korsel merupakan negara yang sangat kuat di Asia dan dihuni pemain kelas Eropa. Seperti Ki Sung-Yueng (Swansea City), Lee Coung-Young (Crystal Palace), Ko Ja-Cheol (Augsburg), Ji Dong-Won (Augsburg) dan Son Heung-Min (Tottenham Hotspurs).

Namun, nama besar pemain Korsel tidak membuat anak asuh Ayman Hakeem patah arang. Syria memberikan perlawanan kepada tuan rumah Piala Dunia 2002 tersebut. Tidak ada perjuangan yang tidak menghasilkan hasil, walau satu poin mereka berhasil menahan imbang Korsel dengan skor kacamatan alias 0-0.

Satu poin tersebut membuat mereka bercokol di posisi ke-5 dari 2 kali penampilan. Mereka masih lebih baik dibanding negara kaya raya seperti Qatar. 

Pertanyaan disini muncul, Dimanakah mereka berlatih sepakbola di tengah keadaan perang? 

Berita Terkait