SMeCK dan SOS Turut Berduka atas Tewasnya Suporter di Medan

BD - Ketua Umum Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Lawren Simorangkir mengimbau agar suporter PSMS di Medan kembali berdamai.

“Pastinya kami tidak mau ada bentrok antar suporter. Kami sangat menyayangkan hal itu bila terjadi karena kondisinya sudah kondusif, tidak ada permusuhan sesama supporter PSMS. Harapan kami, ini terakhir kali terjadi,” katanya.

Pernyataan SMeCK tersebut terkait bentrok antar suporter PSMS usai menyaksikan Edy Rahmayadi Cup, Minggu (13/6) yang  menewaskan Ardianto (14), seorang suporter dari KAMPAK FC.

"SMeCK sendiri tidak terlibat. Saya tidak tahu apakah itu supporter lain. Pastinya kami juga turut berbela sungkawa atas tewasnya seorang supporter Kampak FC. Semoga ini tidak terjadi lagi,” jelasnya.

Menurut Lawren, saat ini di Medan ada 3 kelompok supporter PSMS. Selain SMeCK ada Kampak FC, dan PSMS Medan Fans Club (PFC). Selain itu juga ada beberapa kelompok liar yang tidak diakui manajemen klub.

Sementara Dirijen Kampak FC, Syaiful mengatakan akan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib. Mereka tak mau memperumit permasalahan yang terjadi antar kelompok supporter. Apalagi melakukan aksi balasan terhadap anggotanya yang tewas.

“Kami serahkan saja kasus ini kepada pihak berwajib. Biar mereka yang mengusut tuntas kasus ini, dan kami akan kawal kasus ini. Dan kami juga tidak akan melakukan aksi balasan, karena kami mau damai,” pungkasnya.

Terpisah, Kordinator Save Our Soccer (SOS) Akhmal Marhali mengatakan pihaknya turut berduka atas kejadian yang terjadi di Kota Medan. SOS Sejauh ini punya database lengkap tentang korban yang jauh dari ranah sepakbola.

"Suporter harus segera dibuatkan regulasinya," komentar Akmal menjawab pertanyaan Boladoang via twitter.

Berita Terkait