
Tersingkirnya Senegal Seperti Kalah Lewat Adu Penalti
BD – Pelatih Kolombia Jose Pekerman turut prihatin atas tersingkirnya Senegal di Piala Dunia 2018 Rusia. Dia dapat merasakan kepedihan wakil Afrika tersebut.
Senegal gagal ke babak 16 besar lantaran mengoleksi lebih banyak kartu kuning dibandingkan Jepang. Padahal perolehan poin keduanya di Grup H sama. Menurut Pakerman tersingkirnya Senegal sama seperti kalah di final lewat adu penalti.
“Kami semua tahu ketika kami datang ke Piala Dunia bahwa ini adalah peraturan. Ada aturan yang jelas dan pemahaman yang jelas. Seandainya kami berada di posisi mereka, kami juga akan sangat kecewa karena kadang-kadang kami berpikir ini bukan bagian dari sepakbola tetapi itu terjadi,” papar Pekerman.
“Kadang-kadang anda harus menyelesaikan final Piala Dunia melalui adu penalti seperti Italia versus Brasil pada 1994. Kehilangan final melalui adu penalti sangat sulit dan anda harus menerima hasilnya. Itu sama seperti Senegal yang harus pulang karena jumlah kartu kuning,” tambahnya.
Pulangnya Senegal juga menjadi pembelajaran untuk pelatih dan pemain. Mereka harus bermain dengan baik dan meminimalisir pelanggaran.
“Saya pikir pemain harus mulai berpikir tentang betapa pentingnya kartu itu. Sebagai pelatih kami juga harus mulai memikirkan ini,” sebut pelatih 68 tahun itu.
Kolombia lolos setelah mengalahkan Senegal 1-0. Nantinya mereka akan berhadapan dengan Inggris di babak 16 besar .
Berita Terkait
Guardiola Pengaruhi Dunia Sepakbola dalam Satu Dekade
Arema Cronus Akhirnya Siap Lepas Lima Pemain ke Timnas
Boateng Singkirkan Muller dan Lewandowski
Donny Latuperissa Senang dengan Kompetisi Sepakbola Tingkat Junior
Stiker Watford Seperti Maradona
Lloris Minta Spurs Tanggapi Kekalahan Liga Champions dengan Positif
Stiker Nottingham Akan Selebrasi Jika Jebol Gawang Arsenal
Inter Selalu Dihuni Pemain Hebat
Ketika "Kapal Selam Kuning" Menenggelamkan Madrid Lewat Panenka Kick