Edy Rahmayadi Cup Tercoreng Kasus Pencurian Umur Pemain

Edy Rahmayadi Cup Tercoreng Kasus Pencurian Umur Pemain

BD - Turnamen sepakbola U-15 memperebutkan Piala Edy Rahmayadi Cup di Sumatera Utara akhirnya benar-benar tercoreng. Pasalnya, Medan Jaya terbukti melakukan pemalsuan data pemainnya usai bermain di babak 8 besar. 

Panitia pelaksana pertandingan Edy Rahmayadi Cup pun dinilai telah kecolongan. Hal itu terjadi usai laga Medan Jaya melawan Labura, Sabtu (26/11) kemarin. 

Labura yang kalah melakukan protes kepada salah seorang pemain yang dianggap memalsukan data, yakni Abadi Putra nomor punggung 7.

"Kami dalami lagi kasus itu setelah adanya protes dari Labura. Hasilnya memang benar ada pemalsuan data. Dengan berat hati, Medan Jaya terpaksa harus didiskualifikasi. Labura yang akan ke semifinal," ucap Wakil Ketua Panpel, Julius Raja kepada Boladoang. Pihaknya bertekad selanjutnya pihaknya akan melakukan screening ketat. 
  
Sementara, Tim Labura mengaku hasil protes diterima panpel dan menyatakan timnya berhak menggantikan posisi Medan Jaya ke semifinal. 

"Awalnya kita amati sang pemain, jadi usai laga kita langsung ajukan protes kepada panitia. Kita minta data sang pemain. Setelah itu kita datang ke rumah sang pemain. Barulah di sana ketahuan ada pemalsuan data, karena si pemain mengakuinya," ucap Sukri, pelatih Labura.

Di sisi lain, Pelatih Medan Jaya,  Saktiawan Sinaga tak menyangka pemainnya melakukan pemalsuan data. "Dari awal sudah kita tanya pemain. Sejauh itu kita percaya aja kepada pemain, tapi nyatanya beda," ucap Saktiawan yang harus pasrah timnya terkena diskualifikasi.

Lantas bagaimana dengan nasib kontestan lainnya yang sebelumnya bertanding dengan Medan Jaya? Medan Jaya sendiri tergabung di Grup 7 pada babak penyisihan bersama Binjai II, Langkat II, Deliserdang II, TGM. 

Lolos dengan status sebagai juara Grup, Medan Jaya ke 16 besar dan tergabung di Grup B bersama Dairi (tuan rumah), Binjai I, Batubara. Medan Jaya kembali menjadi juara grup didampingi Binjai I. 

Sebelumnya protes terkait pencurian umur pemain sudah pernah terjadi. Deliserdang melakukan protes kepada Wahyu Dharma, pemain PSMS U-15. Namun hingga kini belum terbukti meski beberapa menyatakan sang pemain bukan kelahiran 2001.

Berita Terkait