
Pesepakbola PSMS
Profil: Frets Listanto Butuan, Sosok Religius Pengagum Eden Hazard
BD - Rekor lima kemenangan beruntun PSMS Medan di Liga 2, membuat 'Ayam Kinantan' kini nyaman di puncak klasemen sementara Grup 1. Performa tim asuhan Mahruzar Nasution itu juga terbilang fantastis, lewat catatan clean sheet alias tanpa kebobolan.
Beberapa nama dalam tim pun kini menjadi pujaan serta idola baru Kota Medan, khususnya suporter PSMS. Salah satu nama yang mencuat, dia adalah Frets Listanto Butuan.
Frets yang juga prajurit TNI itu, menjadi salah satu pilihan utama pelatih untuk menyisir sisi kanan dan kiri tim dalam melakukan serangan. Dia juga turut menyumbang satu gol saat PSMS menaklukkan Persiraja Aceh di pekan 3 Liga 2.
Performa impresif Frets memang cukup menjanjikan. Pesepakbola yang akan berulangtahun ke-21 pada 4 Juni ini, menjadi bukti kematangan seorang wonderkid kelahiran Ternate.
Apa sebenarnya yang menjadi kunci sukses perjalan karir seorang Frets hingga kini? Satu jawaban yang pasti, dia selalu meletakkan Tuhan dalam setiap keadaan. Ya. Frets memang dikenal sebagai sosok yang religius. "I Belong to Jesus" tertera di akun Instagram pribadinya (Fretsbutuan11).
Hubungan Frets dengan Tuhan memang tidak bisa terpisahkan. Sebagai sosok penganut Kristiani (satu-satunya di Skuat PSMS), dia tak mau ketinggalan dengan Perintah Allah termasuk dalam hal ibadah.
Hal tersebut ditunjukkan mantan pilar PS TNI di TSC itu ketika memperingat Hari Kenaikan Yesus Kristus, Kamis (25/5) hari ini. Dia melakukan ibadah di GPdI Maranatha Medan.
"Ini hari kemenangan bagi Umat Kristiani. Tuhan Yesus telah mati menebus dosa manusia dan kini telah naik ke Sorga menyiapkan tempat yang layak bagi kita yang percaya kepada-Nya," ucapnya kepada Boladoang.
"Doa saya, pastinya agar bisa memberikan yang terbaik bagi PSMS sehingga bisa menang terus dan juara Liga 2 sehingga naik ke Liga 1," harap pengagum Eden Hazard itu.
Di sisi lain, Frets mengakui cukup beruntung sebagai seorang prajurit TNI yang diperintahkan bermain sepakbola. Dia yakin, bekal seorang prajurit cukup baik terutama dalam hal disiplin.
"Masuk TNI sejak umur 18 tahun. Itu cita-cita saya dari kecil. Puji Tuhan tercapai."
"Menjadi TNI mengajarkan banyak hal, terutama perjuangan tak kenal lelah, loyalitas, mental baja serta tidak mengenal kata kalah. Saya bangga bisa menjadi prajurit TNI," pungkasnya.
Berita Terkait
El Cholo Sosok Sempurna Pengganti Wenger
Kelelahan, Spurs Harus Puas dengan Hasil Imbang
Profil: Frets Listanto Butuan, Sosok Religius Pengagum Eden Hazard
Hareide: Eriksen akan Fokus dengan Denmark
Fabregas Ucapkan Selamat Kepada Hazard
Torres Jelaskan Keputusannya untuk Pensiun
Otavio Dutra Bagi Pengalaman Duel Udara Dengan Masker
Areola: Madrid Tidak Peduli dengan El Clasico