
Jelang Gonzsoccer 42 v CC 42: Nostalgia Satu Ibu Kandung
BD - Laga seru antara Gonzsoccer (Gonz) 42 bertemu Canisius (CC) 42 disambut baik oleh banyak kalangan. Ya, seperti diketahui, kedua kesebelasan bakal bersua dalam panggung bertajuk friendly match di Lapangan AIS (Australian Indonesia School), Pejaten, pada Sabtu (14/4) mulai Pk. 18.00 WIB.
Selain menjadi pengejawantahan spirit olahraga yang sedang gencar-gencarnya belakangan ini, laga ini merupakan ajang silaturahmi bagi kedua sekolah yang punya romantisme masa lalu yang tak pernah lekang dimakan zaman.
Sebelum berubah menjadi Gonzaga, dulunya sekolah yang terletak di Pejaten Barat 10A ini bernama Kanisius (Unit) Selatan (KS).
Menurut informasi, berdirinya KS karena banyak-nya aspirasi yang berkembangan di kalangan umat Katolik di Jakarta Selatan yang juga ingin mempunya sekolah setaraf CC tapi lokasi-nya tak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
Impian itu akhirnya terwujud setelah KS dibuka dengan masuknya angkata I pada 1987. Sampai dengan angkatan III (1989), namanya masih sama dan homogen alias cowo' semua.
Baru pada angkatan IV atau tepatnya 1990 namanya berubah menjadi Kolese Gonzaga sekaligus menandai era baru karena menerima murid perempuan. Cakep-cakep lagi!
Ya! Bisa dibilang CC dan Gonz ini lahir dari rahim yang sama. Satu ibu kandung! "Ingat, kita adalah satu ibu kandung. Siapapun pemenang-nya, selisihnya jangan besar-besar," pesan Bounty, pria yang pernah mencicipi kedua sekolah semasa SMA dulu saat ditemui di Kopi+ Corner, Kemang, Selasa (10/4) kemarin.
Tak salah, apabila banyak yang melabeli laga persahabatan nanti sebagai 'derby Jakarta'. Selain sama-sama pernah bernama 'Kanisius', letaknya juga sama-sama di Jakarta. CC di Pusat, sedangkan Gonz di Selatan.
"(Pertandingan) ini wacana-nya persahabatan, main nyantai," ungkap Bobby Ratulay, perwakilan dari CC lewat pesan WA-nya.
Hal senada disampaikan Yosef Mado, Ketua Gonzsoccer. Menurut pria ramah ini, laga nanti lebih kepada seru-seruan saja.
"Pertandingan antara Gonz 42 versus CC 42 dapat dikatakan sebagai pertandingan ulangan 'jaman old', sebab sebagian besar pemain kedua tim sudah pernah berhadapan dalam event-event terdahulu," paparnya lewat pesan WA yang diterima redaksi Boladoang.
Lebih lanjut, pria yang bergerak di bidang hukum ini berharap kedua tim bermain santai dan penuh canda tawa.
"Pertandingan ini menjadi 'pertandingan nostalgia' atau 'pertandingan reunian' bagi kedua kesebelasan. Akan lebih banyak obrolan dan ketawa ketiwi daripada main bolanya. Salam sehat selalu menyongsong U80," tambahnya setengah bercanda.
Pic courtesy of Tino Odjan