
Plt Ketum PSSI : Tak Ada Toleransi Bagi Pelaku Pengeroyokan Wasit
BD – Federasi Sepak bola Nasional (PSSI) secara tegas menyatakan tidak ada toleransi bagi siapapun yang melakukan tindakan anarkis dalam sepakbola tanah air yang kini mulai bangkit kembali.
Termasuk indisen penganiyaan wasit yang dilakukan oleh pemain Persinga Ngawi di Stadion Maguwoharjo, Sleman pekan lalu pada laga lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) B antara PSS Sleman melawan Persinga Ngawi yang berakhir dengan skor 3-0.
Dalam insiden tersebut terjadi kericuhan yang dilakukan oleh lima pemain Persinga Ngawi yang melakukan aksi tendangan ‘kungfu’ dan pukulan ‘halilintar’nya terhadap wasit hakim garis lantara merasa dua gol dari PSS dianggap tidak sah. Namun oleh sang hakim garis disahkan.
"Pokoknya tidak toleransi terhadap perilaku buruk insan bola yang melakukan tindakan buruk terhadap perangkat pertandingan. Karena seburuk-buruknya pertandingan lebih buruk tanpa ada perangkat," tegas Plt Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta Selatan sore tadi.
Atas insiden tersebut, PT Gelora Trisula Semesta selaku operator laga melalui Komisi Disiplin (Komdis) TSC memutuskan dalam sidangnya menghukum lima pemain Persinga Ngawi masing-masing Slamet Hariyadi, Andre Eka Prasetya, M. Fatkhur Rosi, M. Zamnur, dan Moch. Pujiantoro dengan hukuman berupa larangan bermain selama enam bulan dan denda sebesar 50 juta rupiah.
Berita Terkait
Neymar: Saya Tidak Siap Bergabung dengan Madrid
Inilah Harga Transfer Pelatih Yang Membesarkan Pogba
Ini Hasil Keputusan Komdis ISC Soal Penginjakan Wasit di Sleman
Plt Ketum PSSI : Tak Ada Toleransi Bagi Pelaku Pengeroyokan Wasit
PSSI Ingin Timnas Indonesia Bangkit
Conte Tak Takut dengan Abramovich
Salah Satu Calon Ketum PSSI Diduga Melakukan Pemukulan
Klopp Tak Peduli Seberapa Besar Pengeluaran MU
Jika Gagal Jadi Ketua PSSI, Ini yang akan Dilakukan Kurniawan